Peran Perdagangan Internasional Dalam Pereknomian Indonesia

Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan didalam negeri, maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Di banyak negara perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Perdagangan internasional juga mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multiasional.  

Perdagangan luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sektor produksi dalam negeri yaitu

         1. Spesialisasi produksi
Spesialisasi plus dapat meningkatan pendapatan rill masyarakat, tetapi spesialisasi tanpa perdagangan dapat menurunkan pendapatn rill masyarakat. Ada tiga keadaan yang membuat spesialisasi tidak selalu bermanfaat bagi suatu negara. Keadaan ini kemungkinan spesialisasi produksi yang terlalu jauh, artinya ada sektor produksi yang terlalu terpusatkan satu atau dua barang saja. Ketiga keadaan ini yaitu:
  • Keidakstabilan pasar luar negeri
  • Keamanan nasional
  • Dualisme

               2. Kenaikan (investasi surplus)
Dengan pendapatan rill masyarakat yang lebih tinggi berari negara mampu untuk menyisihkan dana sumber-sumber ekonomi yang lebih besar bagi investasi.
         3. Vent for surplus
Bahwa pertunbuhan ekonomi terangsang oleh terbukanya daerah pasar yang baru. inti dari proses “Vent For Surplus” ini tetap sama, baik dulu maupun sekarang yaitu: sumber-sumber ekonomi yang tidak bisa dimanfaatkan kecuali apabila ada saluran ke pasar dunia dan apabila modal asing diperkenankan masuk. Perbedaan pokoknya adalah bahwa di masa lampau Negara-negar pemiik sumber-sumber alam tersebut adalah Negara jajahan, sedangkan sekarang adalah Negara merdeka dengan pemerintahan nasionalnya. Kunci daripada apakah proses “Vent For Surplus” ini akan menghasilkan pembangunan ekonomi dalam arti sesungguhnya ataukah hanya “pertumbuhan ekonomi” seperti yang telah terjadi di zaman lampau, terletak ditangan pemerintah nasional. Mereka harus bisa meraih sebagian besar dari manfaat perdagangan yang dihasilkan dan menggunakannya bagi kepentingan pembangunan nasionalnya dalam arti yang sebenarnya
        4. Kenaikan produktivitas
Produktivitas adalah pengaruh yang sangat penting dalam perdagangan internasional dalam sektor produksi. Dibedakan menjadi tiga sumber utama dari peningkatan produktivitas  dan efesiensi yang timbel oleh adanya perdagangan luar negeri:
a.      Economies of scale
b.     Teknologi baru
c.      Rangsangan persaingan

Terdapat beberapa alasan terjadinya perdagangan internasional, yaitu:

     1.   Keterbatasan Sumber Daya
Sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa kebutuhan dan keinginan manusia tidak terbatas,
namun di sisi yang lain sumber daya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
tersebut cenderung terbatas.dengan demikian dpat dikatakan bahwa tidak ada satupun Negara di
dunia ini yang mampu mencukupi kebutuhan negaranya tanpa peru bertransaksi dagang dengan
Negara lain.
     2.  Pergeseran Selera
Dunia yang semakin berkembang menuju globalisasi membuat antar warga Negara di dunia ini
mudah berbagi budaya dan kebiasaan yang berlaku dengan segala produk yang mereka
pergunakan. Pertukaran budaya tentu saja dapat menghasilkan pergeseran selera, kemudian
pergeseran selera masyarakat menghasilkan keinginan (want) dan kebutuhan (need). Selanjutnya
setiap kebutuhan akan mendorong permintaan dan munculnya orang0orang kreatif untuk
memenuhi permintaan tersebut.
     3.   Kemajuan teknologi
Perdagangan Internasional Terjadi Juga disebabkan adanya kemajuan teknologi diantar Negara
negara di dunia.
     4.   Perbedaan keunggulan yang dimiliki suatu Negara 
Alasan berikutnya yang mendasari terjadinya perdagangan internasional adalah karena adanya
perbedaan keunggulan antar Negara. 

Keuntungan dan manfaat Perdagangan internasional


Kekuatan besar Teori SmithRicardo dan Heckscher-Ohlin adalah bahwa mereka sama-sama berpendapat bahwa melakukan perdagangan internasional adalah menguntungkan. Akal sehat menyatakan bahwa beberapa Negara diuntungkan dengan adanya perdagangan internasional. Teori Smith, Ricardo dan Heckscher-Ohlin menunjukkan kenapa suatu negeri diuntungkan untuk terlibat dalam perdagangan internasional, untuk bisa menghasilkan produk untuk diri/ negeri sendiri.
Ini adalah suatu konsep sulit untuk diserap orang-orang. Perasaan kebangsaan yang sama dapat diamati di banyak negara-negara lain. Bagaimanapun, Teori Smith, Ricardo, dan Heckscher-Ohlin menunjukkan bahwa suatu ekonomi negeri boleh memperoleh jika warga negaranya membeli produk tertentu dari negara-negara yang lainnnya bisa jadi produk tersebut adalah produksi dalam negeri sendiri. Keuntungan muncul karena perdagangan internasional mengijinkan suatu negara untuk mengkhususkan pembuatan dan ekspor produk yang dapat diproduksi lebih efisien di negara-negara lain.
Teori Smith, Ricardo dan Heckscher-Ohlin membantu kearah menjelaskan pola perdgangan internasional yang kita amati di dunia ekonomi. Bebrapa aspek pola mudah untuk dipahami. Teori Ricardo menawarkan suatu penjelasan dalam kaitannya dengan perdagangan internasional yang kita amati di dunia ekonomi. Beberapa aspek pola mudah untuk dipahami. Teori Ricardo menawarkan suatu penjelasan dalam kaitannya dengan perdagangan internasional karna perbedaan produktivitas. Teori Heckscher-Ohlin menekankan saling mempengaruhi antara proporsi di mana factor-faktor produksi ada di negara-negara berbeda dan proporsi dimana merkeka diperlukan untuk memproduksi barang-barang tertentu. Teori ini percaya pada asumsi bahwa negara-negara mempunyai bermacam-macam endowment  berupa factor-faktor produksi.

Tindakan dalam kebijakan-kebijakan perdagangan internasional meliputi:

1.     Tarif
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor. Tarif old valorem adalah pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai barang-barang yang diimpor. Kedua kasus dampak tariff akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu negara.
2.     Subsidi ekspor
Adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang keluar negeri. Dampak dari subsidi ekspor adalah meningkatkan harga dinegara pengekspor sedangkan dinegara pengimpor harganya turun.
3.     Pembatasan impor
Adalah pembatasan langsung atas jumlah barang yang bole diimpor. Biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan.
4.     Pengekangan ekspor sukarela
Bentuk lainnya adalah VER. (voluntary restraint agreement=ERA) adalah suatu pembatasan kuota atas perdagangan yang dikenakan oleh pihak ngara pengekspor dan bukan pengimpor. VER memiliki keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai. Namun dari sudut pandang ekonomi, pengendalian ekspor sukarela sama dengan kuota impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing dan VER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingan dengan tariff yang membatasi impor dengan jumlah yang sama.
5.     Persyaratan kandungan lokal
Merupkan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian bagian tertentu dari unit-unit fisik. Ketentuan kandungan local telah digunakan secara luas oleh negara berkembang mengahlikan basis manufakturnya dari perakitan kepada pengolahan bahan-bahan antara intermediate goods.
6.     Subsidi kredit ekspor
Semacam subsidi ekspor hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli.
7.     Pengendalian pemerintah
Pembelian di atur oleh pemerintah secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang di produksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang impor.
8.     Hambatan-hambatan birokrasi
Globalisasi ekonomi adalah khidupan ekonomi global yang bersifat terbuka dan tidak mengenal batas-batas territorial, atau kewilayahan antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. Sisi perdagangan dan investasi menuju kearah liberalisasi kapitalisme sehingga semua orang bebas untuk berusaha di mna saja dan kapan saja di dunia ini.

Perkembangan dalam perekonomian internasional ditunjukan oleh dengan adanya peristiwa terjadinya fluktuasi dalam perkembangan output internasional. Output yang dihasilkan dalam perekonomian dunia mengalami siklus bisnis (business cycle). Dalam hal ini output dalam perkembangannya mengalami fluktuasi dari kondisi booming, resesi, depresi dan recovery. Perekonomian dunia dapat mengalami perkembangan dalam naik turun (berfluktuasi) output sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam perekonomian masing-masing negara. Dalam situasi perekonomian seperti ini, terjadinya stagflasi merupakan kondisi yang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan dalam perekonomian. Dengan kata lain aggregate demand dan aggregate supply belum menemukan titik keseimbangan baik dalam harga, kuantitas, dan output dalam perekonomian.

Referensi:
  • Sukmayani, Ratna, dkk. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial 3. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  • Frisdiantara, Christea dan Mukhklis, Imam. Ekonomi Pembangunan sebuah Kajian Teoretis dan Empiris. Malang : Universitas Kanjuruhan Malang.
  • Jafar, Mohamad, Laksono, A.B. (2013). Perdagangan Internasional Pelayaran dan Kepelabuhanan. Jakarta: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
  • Sukirno Sadono. (1992). Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta.
  • www.crayonpedia.org/mwId.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment