1. PENGERTIAN BARANG, HARGA, PROMOSI, dan DISTRIBUSI
- Barang dalam pengertian ekonomi adalah suatu objek atau jasa yang memiliki nilai. Nilai suatu barang akan ditentukan karena barang itu mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan, barang juga dapat didefinisikan sebagai suatu produk fisik berwujud (tangible) yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan.
- Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu dan digunakan untuk memberikan nilai finansial pada suatu produk barang atau jasa berupa digit nominal besaran angka terhadap nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi rendahnya nilai suatu kualitas barang atau jasa.
- Promosi adalah aktivitas komunikasi dari pemilik produk atau pemegang hak menjual atas suatu produk yang ditujukan kepada khalayak umum, dengan maksud dan tujuan untuk mengenalkan atau memberitahukan produk, merek produk, atau perusahaan, untuk membujuk atau memengaruhi khalayak umum agar mau membeli serta menggunakan produk, serta untuk mengingatkan kepada khalayak tentang produk, merek, atau perusahaan. Promosi juga sering dikatakan sebagai “proses berlanjut” karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.
- Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran.Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.
2. HARGA YANG MEMBERIKAN DORONGAN BAGI PRODUSEN UNTU BERPRODUKSI DAN PENGARUH HARGA BAGI KONSUMEN
Untuk bertahan dalam pasar yang persaingannya sangat
kompetitif akhir-akhir ini, produsen memerlukan sasaran penetapan harga yang
khusus yang dapat dicapai dan dapat diukur. Penetapan harga yang realistis
kemudian memerlukan pengawasan secara periodik untuk menentukan efektivitas
dari strategi perusahaan yang bersangkutan. Agar target perusahaan dapat
tercapai.
Hal ini penting karena target perusahaan merupakan dasar
atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasaran, termasuk
kebijakan penetapan harga.
Sebelum
harga itu ditetapkan, terlebih dahulu manajer harus menetapkan tujuan penetapan
harga tersebut. Menurut Indriyo Gitosudarmo (2008 : 232) sebenarnya ada
bermacam-macam yaitu :
- Mencapai target pengembalian investasi atau tingkat penjualan neto suatu perusahaan.
- Memaksimalkan profit
- Alat persaingan terutama untuk perusahaan sejenis
- Menyeimbangkan harga itu sendiri
- Sebagai penentu market share, karena dengan harga tertentu dapat diperkirakan kenaikan atau penurunan penjualannya.
- Mengenal permintaan produk dan persaingan. Besarnya permintaan produk dan banyaknya pesaing juga mempengaruhi harga jual, jadi jangan hanya menentukan harga semata-mata didasarkan pada biaya produksi, distribusi dan promosi saja.
- Target pasar yang hendak diraih atau dilayani. Semakin menetapkan target yang tinggi maka penetapan harga harus lebih teliti.
- Marketing mix sebagai strategi
- Produk baru, jika produk itu baru maka bisa ditetapkan harga yang tinggi atau pun rendah, tetapi kedua strategi ini mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing. Penetapan harga yang tinggi dapat menutup biaya riset, tetapi dapat juga menyebabkan produk tidak mampu bersaing di pasar. Sedangkan dengan harga yang rendah kalau terjadi kesalahan peramalan pasar, pasar akan terlalu rendah dari yang diharapkan, maka biaya-biaya tidak dapat tertutup sehingga perusahaan mungkin menderita kerugian.
- Reaksi pesaing. Dalam pasar yang semakin kompetitif maka reaksi pesaing ini harus selalu dipantau oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga yang dapat diterima pasar dengan mendatangkan keuntungan.
- Biaya produk dan perilaku biaya
- Kebijakan atau peraturan yang ditentukan oleh pemerintah dan lingkungan.
- Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian dengan adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang atau jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.
- Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produksi, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produksi atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi. (Tjiptono, 1997:152)
Dalam menentukan keputusan pembelian, informasi tentang
harga sangat dibutuhkan dimana informasi ini akan diperhatikan, dipahami dan
makna yang dihasilkan dari informasi harga ini dapat mempengaruhi perilaku
konsumen.
3. PENGERTIAN PASAR, CONTOH PERUSAHAAN YANG BERORIENTASI PASAR, DAN MANFAAT JANGKA PANJANG ORIENTASI PASAR
Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk
melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Menurut ilmu ekonomi, pasar
berkaitan dengan kegiatannya bukan tempatnya. Ciri khas sebuah pasar adalah
adanya kegiatan transaksi atau jual beli. Para konsumen datang ke pasar untuk
berbelanja dengan membawa uang untuk membayar harganya. Stanton, mengemukakan
pengertian pasar yang lebih luas. Pasar dikatakannya merupakan orang-orang yang
mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk
membelanjakannya. Jadi, dalam pengertian tersebut terdapat faktor-faktor yang
menunjang terjadinya pasar, yakni: keinginan, daya beli, dan tingkah laku dalam
pembelian.
Orientasi pasar bagi perusahaan merupakan suatu keharusan untuk bertahan hidup di lingkungan yang dinamis dan penuh dengan persaingan. Perusahaan pada kondisi intensitas persaingan yang tinggi sangat diperlukan strategi orientasi pasar, perusahaan dengan orientasi pasar yang minimum akan kalah bersaing dengan perusahaan pesaing.
Menurut Cravens & Peircy (2006) menyatakan bahwa ada dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk berorientasi pasar, yaitu pendekatan Market Driven dan Driving Market. Market Driven merujuk pada orientasi bisnis yang berdasarkan pada pemahaman dan reaksi terhadap pilihan-pilihan dan perilaku pemain di struktur pasar yang ada. Strategi tradisional berfokus pada konsumen dimana diasumsikan bahwa konsumen mengetahui apa yang mereka inginkan. Implikasi dari hal tersebut adalah the rules of the competitive game dibentuk oleh pembeli (Carpenters et.,al., 2001). Sedangkan Driving Market approach mengimplikasikan pengaruh terhadap struktur pasar atau prilaku pasar, dengan tujuan meningkatkan posisi persaingan. Baik pendekatan market driven dan driving market, sama-sama berfokus pada konsumen, pesaing, dan kondisi pasar secara umum.
Perencanaan strategis berorientasi
pasar adalah sebuah proses manajerial untuk membangun dan memelihara jalan yang
baik antara tujuan-tujuan organisasi, keahlian-keahlian, sumber daya dan
peluang-peluang yang diakibatkan perubahan pasar. Terobosan strategi dapat
dilakukan melalui pemahaman yang baik dan respon yang sesuai dengan
karakterisitk pasar.
Contoh kasus adalah kopi, yang
merupakan salah satu komoditas tertua di dunia. Ritual minum kopi telah
membentuk persepsi dan preferensi konsumen tentang kopi. Di Indonesia, kopi
umumnya diminum oleh pria atau masyarakat separuh baya. Beberapa dekade lalu
kopi adalah minuman yang dipersepsikan murah dan kurang bergengsi bagi remaja,
pemudi, dan wanita profesional.
Di sisi lain, perkembangan social
menempatkan kafe sebagai tempat yang representatif untuk mengekspresikan gaya
hidup. Melalui konsep kafe, Excelso
menyajikan kopi dengan gaya Itali kemudian berhasil membentuk citra yang
berbeda mengenai ritual minum kopi. Saat ini setiap sore dengan mudah dijumpai,
remaja baik pria maupun wanita berkumpul di kafe menikmati kopi sebagai
manifestasi gaya hidup modern. Mereka menggugurkan konsep lama mengenai kopi
sebagai minuman murah yang lebih tepat untuk pria.
Perusahaan dengan orientasi pasar yang rendah hanya memiliki pemahaman
yang dangkal terhadap persaingan dan kebutuhan pelanggan. Dengan begitu,
pelanggan lebih mudah tertarik kepada pesaing yang memberikan penawaran
customer value (nilai pelanggan) lebih baik atau bahkan sama. Bagi perusahaan,
hal ini akan menyebabkan posisi persaingan yang tidak terfokus.
Perusahaan yang berorientasi pasar harus menekankan perhatian dan kemampuannya pada pelanggan (customer) guna terciptanya nilai pelanggan yang superior guna meningkatan keunggulan bersaing perusahaan.Perusahaan yang mampu bertahan dan berkembang adalah perusahaan yang mengacu kepada strategi orientasi pasar.
Orientasi pasar merupakan suatu keharusan, jadikanlah orientasi pasar sebagai budaya atau kultur pada perusahaan. Hal ini akan mengakibatkan terciptanya; kinerja bisnis yang superior, nilai pelanggan yang superior, profitabilitas jangka panjang dan keunggulan daya saing perusahaan.
Perusahaan yang berorientasi pasar harus menekankan perhatian dan kemampuannya pada pelanggan (customer) guna terciptanya nilai pelanggan yang superior guna meningkatan keunggulan bersaing perusahaan.Perusahaan yang mampu bertahan dan berkembang adalah perusahaan yang mengacu kepada strategi orientasi pasar.
Orientasi pasar merupakan suatu keharusan, jadikanlah orientasi pasar sebagai budaya atau kultur pada perusahaan. Hal ini akan mengakibatkan terciptanya; kinerja bisnis yang superior, nilai pelanggan yang superior, profitabilitas jangka panjang dan keunggulan daya saing perusahaan.
Referensi:
0 comments:
Post a Comment