Secara garis besar, pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat pelaku, yaitu: rumah tangga, perusahaan, masyarakat, dan negara. Setiap pelaku ekonomi tersebut ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, atau distributor.
Pelaku – Pelaku Ekonomi :
1. Rumah Tangga Keluarga
Rumah
tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan
anggota keluarga lainnya. Meskipun begitu, rumah tangga merupakan pelaku
ekonomi terpenting karena semua kegiatan ekonomi berawal dari sana.
Kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi pasti
melibatkan salah satu atau beberapa anggota keluarga. Rumah tangga keluarga
adalah pemilik berbagai faktor produksi, antara lain : tenaga kerja dan barang
– barang modal. Faktor – faktor produksi terseut akan ditawarkan kepada
perusahaan, sehingga rumah tangga memperoleh penghasilan.
2. Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang
dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan
konsumsi, produksi, dan distribusi. Kegiatan pokok yang dilakukan oleh
perusahaan adalah kegiatan produksi (menghasilkan barang). Hal ini juga
sekaligus menunjukkan bahwa perusahaan adalah pelaku ekonomi yang berperan
sebagai produsen.
3. Masyarakat
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi
maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat luar negeri juga termasuk
pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian karena berhubungan dengan
transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi
perdagangan namun juga berhubungan dengan penanaman modal asing, tukar menukar
tenaga kerja, serta pemberian pinjaman. Oleh karena itu, melakukan kerja sama
dengan masyarakat luar negeri sangat diperlukan karena pada dasarnya sebuah
negara tidak bisa berdiri sendiri tanpa berhubungan dengan negara lain.
4. Negara/pemerintah
Menurut Mr. Soenarko (dalam Ekonomi
2; 2006:29), “Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah
tertentu dan mempunyai kekuasaan tertinggi yang dapat memaksakan kehendaknya
kepada warganya”. Negara merupakan kumpulan masyarakat yang mempunyai
kekuasaan tertinggi. Kekuasaan inilah yang membedakan negara dengan
pelaku-pelaku ekonomi lain. Selain sebagai pelaku ekonomi, negara juga berperan
sebagai pengatur perekonomian.
Pemerintah adalah badan – badan
pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Seperti halnya rumah
tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang
melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
5 MASALAH BISNIS YANG ADA DI INDONESIA
Untuk berhasil dalam bisnis, masalah
adalah tantangan yang harus diatasi. Setiap organisasi bisnis hampir pasti
selalu berhadapan dengan berbagai permasalahan. Sebagian gagal menghadapinya,
namun tidak sedikit yang mampu mengatasi dan bahkan menjadikan berbagai
permasalahan sebagai momentum untuk berkembang lebih cepat dan tangguh pada
masa yang akan datang. Berikut adalah berbagai masalah dalam bisnis:
a.) Inflasi
adalah suatu kenaikan
harga – harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian. Para ekonom telah
merasakan bahwa inflasi itu merupakan suatu proses yang membatasi diri. Hal ini
disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan sementara antara permintaan dan
penawaran barang dan jasa. Jika permintaan turun atau penawan meningkat,
seharusnya tingkat inflasi lebih rendah.
b.) Produktifitas
adalah keluaran
barang dan jasa per unit tenaga kerja. Untuk meningkatkan produktifitas, orang
tidak cukup hanya dengan bekerja keras, tetapi juga memerlukan peralatan dan
metode kerja yang lebih baik. Disamping itu juga diperlukan peningkatan
investasi, riset dan pengembangan, dan teknik – teknik manajemen yang lebih
maju.
c.) Inovasi
Riset menunjukan bahwa sangat
sedikit perusahaan, bahkan perusahaan-perusahaan besar sekalipun yang telah
berhasil mengembangkan budaya inovasi dalam organisasinya, meskipun para CEO
terus berjuang untuk melakukan hal tersebut. Masalahnya adalah bagaimana
menghilangkan ketakutan di dalam organisasi terhadap tuntutan untuk senantiasa
berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif. Sedangkan di sisi lain, adalah
bagaimana mengendalikan kreatifitas dan inovasi tersebut agar tidak menimbulkan
efek yang dapat merugikan perusahaan.
d.) Modal
Dalam dunia bisnis memang
butuh keberanian dan kesabaran untuk menjalaninya, namun ada beberapa alasan
yang dapat membuat seseorang ragu dalam membuka bisnis. Biasanya orang yang
hendak melakukan usaha selalu mengkambing hitamkan modal, padahal ada banyak
cara mendapatkan modal dan modal itu juga tidak selalu uang tetapi bisa dengan
ide, berupa tenaga dan lainnya.
e.) Regulasi
Dari
perspektif pelaku bisnis, keberadaan suatu peraturan atau regulasi dapat
menguntungkan atau merugikan, tergantung jenis bisnis dan bagaimana respon
organisasi terhadap regulasi tersebut. Banyak perusahaan yang berkembang dengan
adanya regulasi-regulasi baru, misalnya regulasi tentang proteksi bidang usaha
kecil atau regulasi tentang kebutuhan produk dan jasa tertentu yang dapat
disediakan oleh perusahaan. Sebaliknya, tidak sedikit juga perusahaan yang
hancur karena tidak mampu memenuhi standar-standar usaha yang terdapat dalam
suatu regulasi, misalnya pemenuhan standar lingkungan, atau keliru dalam
menerapkan regulasi, misalnya salah atau tidak menerapkan regulasi perpajakan
dengan benar. Akibat ketidakpatuhan atau ketidaksanggupan dalam menerapkan
regulasi dapat berakibat kepada berbagai konsekuensi hukuman, seperti tuntutan
pembayaran denda atau bahkan penghentian operasi oleh aparat penegak hukum.
Tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan terhadap permasalahan regulasi
adalah bagaimana memahami dampaknya terhadap bisnis dan meresponnya dengan
benar dan cerdas.
Referensi :
- http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Pelaku-Pelaku_Ekonomi_8.1_%28BAB_8%29
- http://www.transformasi.net/articles/read/21/masalah-bisnis-dan-kerangka-penanganannya-1.html#sthash.y1khb0dj.dpuf
0 comments:
Post a Comment